Besok, Debat Perdana Pilkada Denpasar 2024

2 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
Debat ini akan diikuti dua pasangan calon (paslon) yakni paslon nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) dan paslon nomor urut 2, I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa). KPU Denpasar memberikan batas maksimal kepada paslon membawa 50 orang pendukung dalam debat tersebut. 

Ketua KPU Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengatakan pelaksanaan debat akan dimulai pukul 19.00 Wita. Debat ini akan disiarkan langsung, sekaligus juga ada siaran ulang atau relay dua stasiun TV Swasta yakni Bali TV dan Jawa Pos TV. “Mulai pukul 19.00 Wita. Untuk siaran langsung oleh stasiun TV Pemerintah, TVRI,” kata Sekar Anggraeni, Jumat (17/10). 

Dalam pelaksanaan debat perdana ini, ada dua materi yang akan dibahas yakni tema debat I yakni Dinamika dan Tantangan Denpasar Menuju Smart City dan tema debat II yakni Denpasar Kotaku Denpasar Rumahku. Debat terdiri dari 6 segmen yang disusun secara berurutan. Pada segmen pertama, dimulai dengan pembukaan yang mencakup pembacaan tata tertib serta penyampaian visi, misi, dan program dari masing-masing pasangan calon. Segmen kedua dan ketiga difokuskan pada pendalaman visi, misi, dan program pasangan calon yang dipandu oleh moderator. Selanjutnya, segmen keempat dan kelima memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk saling bertanya dan memberikan sanggahan terhadap pernyataan satu sama lain. Debat ditutup pada segmen keenam dengan sesi penutupan yang mengakhiri seluruh rangkaian acara. “Di segmen 2 dan 3, moderator akan menyampaikan pertanyaan yang sudah disiapkan tim panelis. Pertanyaan kepada Paslon diambil melalui mekanisme pengundian,” beber Sekar Anggraeni.

Ditegaskan Sekar Anggraeni, sesuai Keputusan KPU Nomor 1363 tahun 2024 tentang pedoman teknis kampanye, pihaknya membentuk tim perumus untuk membantu persiapan pelaksanaan debat. Di antaranya menyusun tema, merekomendasikan tim panelis, membuat publikasi dan lainnya. “Tim perumus dan panelis berasal dari unsur akademisi, profesional, dan atau tokoh masyarakat,” imbuh dia.mis
Read Entire Article