ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Ichsan Fuady menerima kunjungan delegasi The Comissão Nacional De Eleições (CNE) Timor Leste di Kantor Bawaslu Provinsi Bali, Jalan Moh Yamin, Niti Mandala Denpasar, Kamis (14/11). Dalam kesempatan itu, Ichsan memaparkan garis besar mekanisme pelaksanaan pemilu di Indonesia yang melibatkan tiga lembaga penyelenggara pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).
"Masing-masing lembaga memiliki tugas spesifik. DKPP menjaga standar etika penyelenggara pemilu, sementara Bawaslu berperan dalam pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran, serta penyelesaian sengketa proses pemilu," jelas Ichsan dalam siaran pers Bawaslu Bali, Kamis.
Ichsan menegaskan bahwa integritas adalah pondasi utama yang harus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas pengawasan pemilu. Menurutnya integritas merupakan kunci untuk membangun kepercayaan publik terhadap Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu yang kredibel.
“Integritas adalah pilar utama yang menjaga kepercayaan publik. Hanya dengan memegang teguh nilai ini, visi Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu yang terpercaya dapat terwujud,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ichsan menekankan bahwa integritas dan etika adalah elemen kunci dalam pelaksanaan tugas pengawasan pemilu. “Kita bertanggung jawab memastikan pemilu berjalan sesuai ketentuan perundang-undangan, oleh karena itu integritas dan etika harus selalu diutamakan," tegasnya.
Kunjungan kemarin merupakan bagian dari rangkaian Pendidikan Pengawas Partisipatif yang dirancang untuk memperkuat kapasitas pengawasan pemilu bagi CNE Timor Leste Tahun 2024.
Sekretaris Jenderal CNE, Odete Maria Belo, mengungkapkan apresiasi atas penyambutan dan pelatihan yang difasilitasi oleh Bawaslu RI. Menurutnya, kunjungan langsung ke Kantor Bawaslu Bali ini merupakan bentuk implementasi dari pembelajaran yang telah dilakukan selama dua hari sebelumnya. "Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat diadaptasi dan dikombinasikan dengan kondisi di Timor Leste untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan pengawasan pemilu yang efektif," tutur Maria Belo.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam memperkuat demokrasi. "Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga memberikan wawasan baru bagi pengembangan sistem pemilu di Timor Leste," tambah Maria Belo.
Sementara Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Bali sebagai lokasi kunjungan. "Bali dikenal sebagai wilayah yang kondusif, masyarakatnya memiliki kesadaran tinggi. Hal tersebut sudah dibuktikan dalam pemilu kemarin, di mana masyarakat Bali mampu menerima hasil pemilu dengan baik," ujar Suguna.
Suguna menambahkan, pada Pemilu 2024, tidak ada permohonan sengketa dari Bali yang sampai ke Mahkamah Konstitusi. "Ini menunjukkan komitmen masyarakat Bali dalam menjaga persatuan dan harmoni dalam pelaksanaan demokrasi," ungkap mantan Ketua KPU Kabupaten Gianyar ini.
Suguna juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif. Menurutnya, Bawaslu Bali secara aktif terus mendorong masyarakat untuk bergabung dalam berbagai program pengawasan. "Dengan keterlibatan langsung masyarakat, kami yakin pengawasan pemilu akan semakin efektif," pungkas Suguna.
Kunjungan diakhiri dengan tur singkat ke berbagai fasilitas di Kantor Bawaslu Bali, di mana delegasi CNE berkesempatan melihat langsung kondisi kerja Bawaslu Bali. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu RI, La Bayoni, beserta jajaran struktural Bawaslu RI. ad