Warning: session_start(): open(/home/kabarterkiniindo/public_html/src/var/sessions/sess_94f2e6246115f6c557a118e43d865ad5, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kabarterkiniindo/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kabarterkiniindo/public_html/src/var/sessions) in /home/kabarterkiniindo/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Diguyur Hujan sejak Malam, Senderan Panyengker Pura Berusia 10 Tahun di Sibanggede Longsor - Kabar Indo

Diguyur Hujan sejak Malam, Senderan Panyengker Pura Berusia 10 Tahun di Sibanggede Longsor

16 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Kelian Dinas Banjar Parekan I Ketut Widnyana, 51, menuturkan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 WITA setelah ia mendapat laporan dari warga sekitar. Material longsoran lantas menutupi sebagian Jalan Sibanggede-Darmasaba arah Pura Ntegana, Subak Aban.

“Hujannya sudah mengguyur dari kemarin malam. Ini namanya bencana alam, tidak ada yang tahu. Tidak ada tanda apa-apa juga dari kemarin,” beber Widnyana ketika ditemui NusaBali.com di lokasi, Sabtu sore.

Kata Widnyana, senderan yang longsor dibuat sekitar 10 tahun yang lalu. Pengerjaan senderan dilakukan secara gotong-royong oleh krama pamaksan Pura Dalem Blerong. Namun, dukungan dananya diperoleh dari hibah Pemerintah Kabupaten Badung.

“Kami kerjanya bersama-sama krama, artinya ngayah, tidak dibayar. Dana pembangunannya dari hibah kabupaten senilai Rp 60 juta. Tidak banyak karena gotong-royong itu tadi,” ungkap Widnyana yang juga anggota pamaksan Pura Dalem Blerong.

Karena longsornya senderan pura ini, panyengker pura yang baru berusia lima tahun turut ambruk. Lima tahun silam, pembuatan panyengker ini dibantu dana hibah Pemerintah Provinsi Bali senilai Rp 250 juta.

Sampai 15.30 WITA, robohan panyengeker pura setinggi 4-5 meter dari permukaan jalan menurun itu, serta sisa longsoran lainnya, masih menutupi akses jalan. Hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas sambil menunggu alat berat.

Widnyana mengatakan, longsoran senderan pura dan lain-lainnya ini hanya akan dipindahkan ke tempat lain. Nantinya, tanah bekas longsoran bakal dipakai lagi untuk memperbaiki senderan. “Supaya tidak beli tanah lagi,” imbuhnya.

Selaku Kelian Dinas Banjar Parekan dan anggota pamaksan Pura Dalem Blerong, Widnyana berharap Pemkab Badung dapat memberikan bantuan dana pascabencana. Dalam hal ini, BPBD Kabupten Badung memiliki tupoksi menganalisis kerusakan dan menyalurkan bantuan.

Ketika dikonfirmasi NusaBali.com soal bencana tanah longsor di Banjar Parekan, Desa Sibanggede ini, Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma belum dapat memastikan kelayakan Pura Dalem Blerong untuk mendapat bantuan pascabencana.

“Akan kami periksa dulu laporannya,” balas Darma singkat melalui pesan WhatsApp, Sabtu sore.

Pemberian dana bantuan pascabencana memang memerlukan waktu. Tim Teknis Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) akan turun ke lapangan lebih dulu untuk menganalisis situasi dan kondisi. Kemudian, menyesuaikan besaran bantuan sesuai hasil analisis. *rat
Read Entire Article