Hujan Sejam, Pasar Umum Negara Kebanjiran

4 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Dari informasi, luapan air itu terjadi di tengah-tengah guyuran hujan pada sekitar pukul 11.30 Wita hingga sekitar pukul 12.30 Wita. Luapan air itu pun diketahui berasal dari dua titik lubang pembuangan yang berada di bagian selatan gedung dan akhirnya meluber hingga masuk ke dalam kios pedagang.

Akibat kejadian itu sejumlah barang dagangan pedagang terendam banjir sehingga mereka pun dipastikan merugi. Salah satunya dialami pedagang beras bernama Syafii, 45. Sekitar 5 karung beras isian 25 kilogram (kg) di salah satu gudang kiosnya sempat terendam air dan dipastikan sudah tidak bisa dijual. "Harga per karung Rp 370.000. Yang sudah terendam sudah tidak bisa dijual," ujarnya.

Selain di gudang tempat menyimpan beras isian 25 kg itu, Syafii mengaku bahwa air juga sempat masuk ke gudang kiosnya yang lainnya. Di gudang itu pun berisi beberapa karung beras isian 15 kg dan sejumlah karung jagung. "Di tempat lagi tidak terlalu parah. Cuman kalau lembab, bisanya akan jamuran. Kalau sudah jamuran ya pasti juga tidak bisa dijual," ucapnya.

Dari pantauan NusaBali, para pedagang tampak sibuk membersihkan genangan air di kios mereka. Para petugas kebersihan termasuk sejumlah petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Jembrana juga dikerahkan untuk pembersihan di areal setempat.


Sejumlah pedagang pun menyayangkan persoalan banjir ini. Mengingat PUN Bahagia senilai Rp 100 Miliar lebih ini baru saja selesai dibangun. Mereka pun berharap agar pihak terkait segera mengatasi persoalan banjir ini. Terlebih dalam masa awal berjualan ke pasar yang baru ini mereka mengaku masih berusaha melakukan penyesuaian.

Kepala Dinas KUKMP Jembrana I Komang Agus Adinata yang juga turun ke lokasi, menyatakan bahwa penyebab banjir ini diduga karena tersumbatnya saluran pembuangan air di Gedung A ini. Di mana saat terjadi hujan itu, terpantau hanya rembesan air yang keluar dari lubang pembuangan di sungai sebelah utara gedung.

Begitu juga sempat dilakukan uji coba memasukan air dari titik lubang saluran pembuangan air hujan  di gedung setempat dan tidak ada air keluar dari lubang pembuangan. "Kami menduga ada sumbatan di saluran pembuangan. Kemungkinan karena tersumbat, air tidak keluar dari lubang pembuangan sehingga meluap dari lubang saluran pembuangan air di dalam," ucap Agus Adinata.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Agus Adinata mengaku, tengah berkoordinasi dengan pihak rekanan yang menggarap PUN Bahagia ini. Mengingat persoalan banjir yang dinyatakan berkaitan dengan masalah kontruksi ini masih menjadi tanggungjawab pihak rekanan.  Di mana pihak rekanan yang berasal dari Jakarta mengaku akan turun pada Sabtu (2/11) hari ini.

"Ini masih menjadi tanggungjawab kontraktor. Sampai detik ini, kita masih koordinasikan untuk mencari solusi dan pemecahan masalah ini. Sehingga kalau hujan lagi tidak ada masalah seperti ini lagi," ucap Agus Adinata.7ode
Read Entire Article