ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini bertujuan mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan pelestarian lingkungan di destinasi wisata.
Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak ini diisi dengan pemaparan materi mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan, gerakan peduli lingkungan, serta upaya pelestarian melalui pengurangan sampah plastik di kawasan wisata bahari. Selain itu, juga diwarnai dengan demo pemilahan sampah plastik untuk menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah di destinasi wisata.
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha, Masruroh, dalam menjelaskan bahwa Gerakan Wisata Bersih ini menjadi salah satu fokus utama Kementerian Pariwisata yang menekankan pentingnya kebersihan dan kesehatan di destinasi wisata. Menurut dia, kualitas pariwisata tidak hanya mengandalkan jumlah wisatawan yang datang, tetapi juga bagaimana menjaga kelestarian alam dan kebersihan di destinasi wisata.
“Yang paling penting ternyata yang harus kami perbaiki kalau kami tidak hanya menaikkan indeks TTDI (Travel and Tourism Development Index), tapi memberikan kepuasan kepada wisatawan yang terkait juga dengan quality tourism. Sustainability, itu memang menyangkut kebersihan dan kesehatan di destinasi,” jelas dia.
Lebih lanjut, Masruroh menyampaikan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi nirlaba dan komunitas lokal, diharapkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah semakin meningkat.
Selain itu, edukasi kepada wisatawan untuk tidak hanya menikmati destinasi tetapi juga menjaga kelestarian alam sangat diperlukan. “Memang harus lebih ke quality tourism berwisata yang bertanggung jawab. Jadi berwisata itu tidak hanya datang ke suatu destinasi. Spending kemudian pulang negitu aja, tapi dia harus juga menjaga kelestarian alam ,” tambahnya.
Masruroh menjelaskan bahwa kementerian bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian lainnya, untuk menangani masalah sampah di destinasi wisata. Menurutnya, pengelolaan sampah harus melibatkan berbagai pihak. Misalkan sampah yang ditemukan di pantai bukan hanya berasal dari wisatawan, melainkan juga sampah yang terbawa arus laut.
Pihaknya juga menekankan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan. Sampah, yang sering dianggap sebagai masalah, bisa diubah menjadi nilai ekonomi yang bermanfaat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan, Gerakan Wisata Bersih ini diharapkan menjadi trigger untuk lebih membangkitkan semangat menjaga destinasi wisata di Buleleng tetap bersih. “Ini kuncinya kembali lagi komitmen bersama di tingkat desa semua yang terkait baik kalangan pemerintah desa, pemerintah desa adat, kemudian di kalangan industri, pihak swasta, kemudian dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya. 7 mzk