ARTICLE AD BOX
GIANYAR, NusaBali
Menyandang status Desa Wisata sejak Tahun 2019, Desa Sidan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar semakin tancap gas. Tahun 2024 ini Desa Wisata Sidan menggelar even Sidan Heritage Festival yang berlangsung, Sabtu (14/12) hingga Minggu (15/12). Festival ini mengangkat potensi arsitektur Kuno Puri Sidan yang diperkirakan dibangun pada abad ke 18 dan hingga kini masih tetap lestari. Selain itu, festival juga mengangkat tradisi ngelawar yang diikuti oleh praktisi desa wisata seluruh Gianyar. Juga dirangkai dengan pentas tari remaja Bapang Barong dan gerakan wisata bersih.
Lompatan Desa Sidan sangat luar biasa. Perlahan namun pasti, berawal dari pengembangan pertanian padi organik, kini Desa Wisata Sidan sedang naik daun. Stage Barong yang dulu terbengkalai saat ini sudah menjadi Kissidan Ecohill yang dilengkapi wahana swing. Tahun 2025, Desa Sidan akan lebih serius menggarap potensi wisata dengan membuat sejumlah homestay. Sehingga wisatawan tidak hanya singgah di Desa Sidan, melainkan bisa menetap dan memahami lebih dalam wisata di Desa Sidan.
"Ini langkah awal kami memulai, mengajak seluruh masyarakat membangkitkan dan mengingatkan generasi muda yang kita ajak nanti mengembangkan pariwisata," ujar Perbekel Sidan, I Made Sukra Suyasa, Sabtu (14/12). Desa Sidan juga mendukung program pemerintah yang menggalakkan wisata bersih dengan komitmen mengurangi timbulan sampah plastik, penanaman pohon sehingga Desa Sidan menjadi satu kawasan yang layak untuk dikunjungi.
Sidan Heritage Festival 2024 mengangkat tema ‘Hidupkan Warisan Sidan Mendorong Percepatan Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di Desa Wisata’. Sementara terkait arsitektur Puri Sidan yang unik dan lestari, pihaknya berencana berkolaborasi dengan Panglingsir Puri Sidan untuk dijadikan objek kunjungan memperkenalkan budaya arsitektur.
Arsitektur kuno diperkirakan sejak Abad 18 masih dilestarikan oleh Penglingsir Puri Sidan. –NOVI
"Di samping itu kita punya pesona alam. Persawahan, ada pertanian organik dan Kissidan Eco Hill. Itu objek kami di Sidan dan ada swing. Dari sisi kreatif, kami ada UMKM. Nah, acara ini, lewat festival ini kami promosikan Sidan," jelas Ketua Forum Perbekel se Kabupaten Gianyar ini. Kegiatan ini juga mendukung Wisata Bersih dari Kementerian Pariwisata RI.
"Kami ada trekking dan bersihkan sampah. Ke depan nanti, harapan kami menjadi satu kawasan. Tahun 2025 kami ada homestay. Wisatawan yang datang bisa menginap dan terlibat dalam atraksi-atraksi. Alam, puri dan UMKM kami satukan," jelasnya. Juga ada edukasi eco enzym dan teba modern. "Kami berupaya menciptakan wisata alam yang bersih. Bagaimana mengedukasi masyarakat memilah sampah," imbuh Sukra Suyasa.
Sementara itu Panglingsir Puri Sidan, Anak Agung Gede Alit Astika mengatakan menyambut baik rencana pemerintah Desa Sidan menggandeng Puri. "Maka kami dari keluarga puri sangat menyambut pengembangan wisata. Termasuk nanti arah ke puri sebagai tonggak sejarah Sidan. Di puri, sementara kami tonjolkan bangunan klasik, kuno sudah berdiri sejak sebelum kami lahir," jelasnya. Termasuk Puri punya areal pura, Merajan merupakan warisan leluhur. Puri Sidan sendiri merupakan tonggak berdirinya Desa Sidan. "Dulu leluhur kami adalah Raja yang mengayomi masyarakat Sidan. Berdasarkan cerita kakek kami, sudah diketahui masyarakat Sidan," jelasnya. 7 nvi