Nasib 60 Karyawan Hotel Belum Jelas

3 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Nasib sekitar 60 karyawan Spa Village Resort di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, hingga saat ini belum jelas. Mereka terancam tidak mendapat pesangon, meski sudah bekerja di hotel tersebut selama belasan tahun. Pasca tutupnya hotel bintang empat tersebut, pihak manajemen sulit untuk dihubungi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng, Made Juartawan mengatakan, pihaknya berusaha melakukan mediasi para pekerja dengan pihak manajemen hotel. Mediasi pertama digelar, Jumat (11/10). Namun mediasi itu tidak dihadiri pihak manajemen dan berakhir buntu.

Disnaker kembali mengagendakan mediasi kedua, Senin (14/10). Namun lagi-lagi upaya itu belum membuahkan hasil sebab manajamen pusat hotel tidak bisa dihubungi. “Saat ini yang memegang kewenangan itu manajemen pusat. Posisinya itu ada di Malaysia,” jelas Juartawan dikonfirmasi, Selasa (15/10) siang.

Pihaknya berusaha meminta bantuan kepada eks manajer operasional Spa Village Resort untuk berkomunikasi dengan manajemen pusat. Komunikasi itu dilakukan lewat email dengan harapan manajemen pusat memberikan jawaban. Sayangnya hingga Senin malam kemarin, manajemen pusat belum memberikan jawaban.

“Komunikasinya agak sulit. Kami masih berusaha berkomunikasi lewat perantara manajer yang ada di Bali ini,” imbuh Juartawan.

Ia menambahkan, jika komunikasi itu masih belum membuahkan hasil, maka pemerintah akan mencoba melakukan komunikasi dengan manejemen pusat secara resmi. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Bali maupun Kementerian Tenaga Kerja terkait langkah selanjutnya. Mengingat peristiwa itu melibatkan manajemen dari negara asing.

“Kami masih berusaha, sampai ada itikad baik dari manajemen pusat di Malaysia. Kalau memang mentok, kami akan segera ambil langkah berikutnya. Kami masih diskusikan dengan provinsi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Hotel Spa Village Resort di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, mendadak menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya pada Selasa (1/10). Dampaknya kini sekitar 60 karyawan nasibnya menggantung. Manajemen tidak memberikan penjelasan, apakah mereka di-PHK atau hanya diberhentikan sementara. 7 mzk
Read Entire Article