ARTICLE AD BOX
Pada Seri Kelima kategori M15 (16–22 Desember 2024), Renta Tokuda asal Jepang berhasil menaklukkan Arthur Weber dari Prancis di partai final nomor tunggal. Kemenangan ini menjadi bukti kualitas Tokuda di tengah persaingan ketat yang melibatkan petenis-petenis berpengalaman.
Di nomor ganda, pasangan Hsieh Cheng-Peng (Chinese Taipei) dan Yang Zijiang (Tiongkok) tampil dominan, mengalahkan Joshua Charlton (Australia) dan Lo Yi Jui (Chinese Taipei). Kerjasama solid pasangan ini membawa mereka ke puncak podium.
Turnamen ini menghadirkan Antoine Escoffier (Prancis), Kaichi Uchida (Jepang), Gilles Hussey (Inggris), dan semifinalis Australian Open 2018, Hyeon Chung (Korea Selatan). Selain itu, Indonesia turut diwakili oleh M Rifqi Fitriadi, Nathan Barki, dan Anthony Susanto, yang menunjukkan potensi besar di tengah kerasnya persaingan internasional.
Direktur Turnamen, Lani Sardadi, menyoroti pentingnya kejuaraan ini bagi pengembangan tenis di Indonesia. "Ajang ini tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga sarana bagi atlet nasional untuk mengasah kemampuan dan jam terbang di level internasional," ujar Lani.
Selain menjadi ajang bergengsi, turnamen ini memberikan pengalaman berharga bagi atlet-atlet muda Indonesia. Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications AMMAN, menyebut turnamen ini sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung prestasi generasi muda melalui olahraga.
“Kami berharap para atlet Indonesia dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menegaskan bahwa kejuaraan ini menunjukkan kapasitas Bali sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Menurutnya, kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kunci sukses acara ini.
“Sinergi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan pusat benar-benar luar biasa. The Nusa Dua terus berbenah untuk mendukung kegiatan seperti ini, yang sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata olahraga,” ungkap Ari.
Turnamen yang masih berlanjut hingga Januari 2025 ini tidak hanya menghadirkan aksi-aksi kelas dunia, tetapi juga menjadi jembatan bagi para atlet muda untuk meniti jalan menuju kejayaan internasional. Dengan persaingan yang terus memanas, turnamen ini menjadi bukti bahwa Bali adalah panggung bagi para petenis dunia untuk bersinar. *ol3
Di nomor ganda, pasangan Hsieh Cheng-Peng (Chinese Taipei) dan Yang Zijiang (Tiongkok) tampil dominan, mengalahkan Joshua Charlton (Australia) dan Lo Yi Jui (Chinese Taipei). Kerjasama solid pasangan ini membawa mereka ke puncak podium.
Turnamen ini menghadirkan Antoine Escoffier (Prancis), Kaichi Uchida (Jepang), Gilles Hussey (Inggris), dan semifinalis Australian Open 2018, Hyeon Chung (Korea Selatan). Selain itu, Indonesia turut diwakili oleh M Rifqi Fitriadi, Nathan Barki, dan Anthony Susanto, yang menunjukkan potensi besar di tengah kerasnya persaingan internasional.
Direktur Turnamen, Lani Sardadi, menyoroti pentingnya kejuaraan ini bagi pengembangan tenis di Indonesia. "Ajang ini tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga sarana bagi atlet nasional untuk mengasah kemampuan dan jam terbang di level internasional," ujar Lani.
Selain menjadi ajang bergengsi, turnamen ini memberikan pengalaman berharga bagi atlet-atlet muda Indonesia. Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications AMMAN, menyebut turnamen ini sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung prestasi generasi muda melalui olahraga.
“Kami berharap para atlet Indonesia dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menegaskan bahwa kejuaraan ini menunjukkan kapasitas Bali sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Menurutnya, kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kunci sukses acara ini.
“Sinergi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan pusat benar-benar luar biasa. The Nusa Dua terus berbenah untuk mendukung kegiatan seperti ini, yang sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata olahraga,” ungkap Ari.
Turnamen yang masih berlanjut hingga Januari 2025 ini tidak hanya menghadirkan aksi-aksi kelas dunia, tetapi juga menjadi jembatan bagi para atlet muda untuk meniti jalan menuju kejayaan internasional. Dengan persaingan yang terus memanas, turnamen ini menjadi bukti bahwa Bali adalah panggung bagi para petenis dunia untuk bersinar. *ol3