ARTICLE AD BOX
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Cecep Kurniawan, menjelaskan bahwa ramp check akan dilakukan di sejumlah bandara di wilayahnya mulai 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri menargetkan 84 inspeksi, sementara Bandara Lombok akan melakukan 65 inspeksi, Bandara Kupang 64 inspeksi, dan Bandara Labuan Bajo 40 inspeksi. “Totalnya kurang lebih 261 ramp inspection menjadi target kami,” ujar Cecep.
Cecep menjelaskan bahwa ramp check mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kondisi fisik pesawat, pemeriksaan dokumen kualitas kontrol maskapai, hingga kesiapan kru, termasuk pilot dan awak kabin.
Cecep Kurniawan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.
“Kami sampling 10 persen dari total pesawat setiap maskapai sesuai kaidah yang berlaku. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan sebelum pesawat terbang untuk memastikan seluruh dokumen dan persyaratan lainnya telah lengkap,” jelas Cecep.
Inspeksi ini juga melibatkan langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem selama musim libur Nataru. Diskusi bersama BMKG, AirNav, dan pengelola bandara telah dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan.
“Cuaca ekstrem selalu menjadi faktor yang tidak bisa diprediksi. Namun, kami siap menjalankan prosedur yang ada. Penumpang juga diimbau untuk memaklumi jika terjadi keterlambatan akibat cuaca buruk,” imbuh Cecep.
Ia juga mengingatkan agar penumpang datang lebih awal ke bandara untuk mengantisipasi kemacetan atau kendala cuaca.
Operasional Bandara Tetap Optimal Meski Cuaca Ekstrem
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal meski hujan lebat kerap terjadi belakangan ini. Menurutnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan telah mengantisipasi berbagai kondisi cuaca.
“Secara SOP itu tidak ada masalah. Namanya kondisi alam, prosedur sudah kita siapkan. Kalau pun jarak pandang turun di bawah 5 kilometer, kami akan melakukan penundaan penerbangan. Namun, secara prinsip, cuaca ini tidak menjadi kendala besar di udara,” ujar Ahmad Syaugi.
Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas. Prosedur pengalihan rute (divert) dan penundaan penerbangan telah disiapkan jika kondisi cuaca membahayakan.
“Kita sudah ada SOP yang mencakup segala kemungkinan. Operasional tetap aman dan lancar,” pungkasnya.
Dengan ramp check yang intensif dan koordinasi yang baik, diharapkan perjalanan libur Nataru tahun ini dapat berlangsung dengan aman dan nyaman bagi semua pengguna jasa penerbangan. *ris