ARTICLE AD BOX
Lonjakan transaksi itu ditopang oleh jumlah pengguna yang mencapai 55,02 juta dengan jumlah merchant 35,1 juta per November 2024.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan pemakaian layanan pembayaran dengan barcode itu terus tumbuh sejak pertama kali diimplementasikan pada lima tahun lalu.
"Akselerasi QRIS ini luar biasa. Jadi merchant-nya itu sudah 35,1 juta merchant yang pakai QRIS. Dan ini boleh dikatakan 90 persen itu UMKM (usaha kecil menengah dan mikro), dan dia kebanyakan itu di sektor makan minum," ujar Filianingsih dalam konferensi pers, Rabu (18/12) seperti dilansir detikcom.
Dirinya menyampaikan jumlah pengguna QRIS saat ini telah melebihi target tahun ini, yakni sebanyak 55 juta. Maka hingga November 2024 target pengguna QRIS juga mencapai 100,03 persen.
Sementara itu, Filianingsih menyebut secara akumulasi, volume transaksi QRIS sudah mencapai 218 persen dari target tahun ini, yakni mencapai 5,46 miliar dari target 2,5 miliar.
"Oleh karena itu di tahun 2025 kita pasang target untuk volume transaksi, kita pasang target 6,5 miliar transaksi," imbuhnya.
Di saat bersamaan, volume transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM debit justru turun 10,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 562,75 juta transaksi.
Pada Oktober lalu, pembayaran dengan kartu ATM debit tercatat sebanyak 558,8 juta transaksi, angka ini pun turun 11,4 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara transaksi kartu kredit meningkat 21,1 persen (yoy) mencapai 41,15 juta transaksi pada November 2024.
Sementara jumlah transaksi uang elektronik (UE) meningkat 33,4 persen (yoy) mencapai 1,44 miliar transaksi pada November 2024. Kemudian jumlah transaksi digital banking tumbuh sebesar 40,1 persen (yoy) mencapai 2,04 miliar transaksi.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat 11,9 persen (yoy) menjadi Rp1.105,8 triliun pada akhir November 2024. 7