Warning: session_start(): open(/home/kabarterkiniindo/public_html/src/var/sessions/sess_64ccc47436e665962ab4bc1bc8fee646, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kabarterkiniindo/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kabarterkiniindo/public_html/src/var/sessions) in /home/kabarterkiniindo/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Banjar Oongan Siapkan Karya Ogoh-Ogoh Spektakuler - Kabar Indo

Banjar Oongan Siapkan Karya Ogoh-Ogoh Spektakuler

23 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
I Gde Darma Putra Adi Candra, Wakil Ketua ST Yowana Canthi, mengungkapkan bahwa pembuatan ogoh-ogoh dimulai sejak 10 November 2024. "Kami memulai dari pencarian cerita, membuat ulatan kasar, hingga proses nuasen dan matur piuning untuk mendapatkan inspirasi konsep dari setiap anggota," ujar Gde Darma, Senin (8/12/2024).

Konsep yang diusung tahun ini adalah perpaduan seni dan sastra dengan tema Ilmu Diatmika, menampilkan tiga tokoh utama: dua manusia (laki-laki dan perempuan) serta Bhuta Kala sebagai simbol tokoh utama. Dengan konstruksi big size, karya ini diharapkan menjadi daya tarik utama berkat desain permanennya yang unik dan struktur ekstrim.

"Dulu kami hanya membuat ogoh-ogoh sederhana untuk diarak keliling desa. Namun, tahun ini kami siap bertarung dengan wilayah lain di Denpasar dalam konsep tarung bebas," tambahnya.

Mengusung konsep besar tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk ogoh-ogoh ini diperkirakan mencapai Rp35-40 juta. “Tantangannya cukup besar, terutama dalam bidang teknis seperti konstruksi, pewarnaan, dan penggerak mekanis. Ini semua memacu anggota ST untuk bekerja maksimal,” kata Gde Darma.

Sistem tarung bebas pada lomba ogoh-ogoh 2025 menambah semarak kompetisi. ST Yowana Canthi optimis konsep dan karya mereka bisa bersaing di antara wilayah-wilayah lain di Kota Denpasar. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya evaluasi terhadap kriteria penilaian agar tidak menimbulkan kontroversi pada hasil akhir.

“Harapan kami di tahun 2025 adalah menampilkan karya terbaik, mengharumkan nama Banjar Oongan, dan meningkatkan keamanan serta kebersamaan di lingkungan banjar,” tutup Gde Darma.

Ajang ini tidak hanya menjadi wadah kreatif untuk menyalurkan seni dan tradisi, tetapi juga medium bagi generasi muda Bali untuk membangun solidaritas dan berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal. *m03

Read Entire Article